Talenta seorang Brahim Diaz tak perlu diragukan lagi. Ia menjelma sebagai salah satu pemain muda tersohor di sepak bola Eropa. Kariernya bersama AC Milan pun kian sempurna pada musim ini.
Pemain 22 tahun tersebut sukses mengantar AC Milan menjadi juara Liga Italia 2021/2022. Itu sekaligus mengakhiri masa paceklik gelar yang mereka alami selama 11 tahun Namun, ia kini tengah berada dalam dilema.
Pasalnya statusnya di AC Milan adalah seorang pemain pinjaman. Dengan kata lain, Brahim Diaz otomatis kembali ke klub aslinya setelah Liga Italia usai. Ia kembali menuju tanah Spanyol dan bergabung dengan Real Madrid.
Pilihan meninggalkan Rossoneri dan bergabung dengan Real Madrid tak semudah membalikkan telapak tangan. Real Madrid boleh saja lebih mentereng dalam hal prestasi dan pencapaian lainnya. Namun, Diaz mendapat sesuatu yang tak bisa ditawarkan Los Blancos di kota mode.
Pemain kelahiran Malaga ini mendapat menit bermain berlimpah bersama AC Milan. Pada musim ini, ia bermain dalam 31 pertandingan bersama Rossoneri. Memang ia tak selalu menjadi pilihan utama dalam tim asuhan Stefano Pioli.
Akan tetapi, Brahim Diaz juga tak bisa dikatakan sebagai penghangat bangku cadangan Rossoneri. Kontribusinya di lini tengah diakui oleh Pioli. AC Milan pun tak ragu memberikan nomor punggung 10 kepadanya.
Sebaliknya, hal tersebut akan sulit terjadi jika ia pulang ke Real Madrid. Ia harus bersaing dengan pemain pemain lain demi satu tempat di starting eleven. Trio Luka Modric, Toni Kroos dan Casemiro sudah menguasai lini tengah El Real.
Memang dari faktor usia, mereka sudah tidak muda lagi. Tapi kenyataannya mereka masih menjadi andalan Los Blancos. Belum lagi ada Rodrygo, Fede Valverde dan Marco Asensio yang menjadi pesaing lain bagi Brahim Diaz.
Ia bisa saja kembali menjalani masa peminjaman ke AC Milan atau klub lain. Klub peminat harus bisa meluluhkan hati Real Madrid untuk kembali berpisah dengan sang wonderkid. Rossoneri jelas punya daya tarik dan pesona tersendiri di mata Diaz.
Apakah Rossoneri akan membuat langkah nyata demi Brahim Diaz? Atau, sang pemain malah akan bertahan dan berjuang demi satu tempat di skuat Carlo Ancelotti? Keputusan tentu ada di tangan Diaz.
Ia patut mempertimbangkan segala hal sebelum menentukan nasib untuk musim depan.